AddThis

Share |

Selasa, 24 Agustus 2010

Biarkan



*saya sedang panas dengan kejadian sensor film-film Indonesia yang marak terjadi tahun-tahun itu, ketika agama dan moral dibenarkan demi segelintir orang. saya menulis sajak ini ditemani Ishtya dan rokok U Mild. teman saya Valent tidak berkunjung untuk merokok*


Biarkan hatiku bergolak. membara di atas ranjang kenikmatan ini suhu yang memanas memberiku semangat. tidakkah kau tahu itu? lepaskan semua putaran kisah. lalu naik ke ranjang ini dan nikmatilah kenyataan yang telah dinyatakan bukankah semua itu mesti? Kau duduk di kursi empuk itu. menatap kasihan padaku dan tak mau naik ke rnajang. kau dekatkan pisau buah itu ke urat leherku dan cretth... cerita cintaku kasmarannya aku pada masa beliaku. ciuman penuh hasratku kau nodai dengan noktah-noktah merah darahku sendiri Tanpa darahmu sedikitpun. kau merenung di kakiku mencoba menenangkanku. berencana melindungi mataku juga hasratmu menyucikan hatiku. tapi kenapa kau kerat urat leherku? saat di ranjang cintaku menggebu. kasmaranku meletup dan ciumanku hampir menyatu dengannya. kenapa? Tak kau biarkan saja hasrat apiku ini membakar tanah di sekitar ranjang ini agar menghilang bekas-bekas jahat di nalarmu. jika kau biarkan kucium satukan cinta dengannya. betapa terharunya aku pada pengorbananmu yang memuliakan segala citramu. aku tak tahu berbuat apa lagi maukah kau mengasihaniku? Memberiku sebuah kertas biar kucritakan kembali ciuman apiku dengannya kepada putra putriku. agar mereka tahu ayah dan ibunya mati bukan untuk kesia-siaan. boleh? boleh?

7 komentar:

windflowers mengatakan...

bolehlah kau ceritakan semuanya...
tak usah ragu dan bimbang...
selama untuk putera puterimu, kenapa tidak...?

pa kabar mas..? :)

A. Moses Levitt mengatakan...

tapi gimana kalo pemerintah n otoritas agama menentang niatku?
kbr baik mbak...

Unknown mengatakan...

wah, tulisannya penuh semangat. gambarnya juga mengerikan.

A. Moses Levitt mengatakan...

seharusnya saya kasih tanda gede2: 20 thn ke atas n khusus buat mereka yang bisa bikin anak dengan bertanggung jawab...hehehe

windflowers mengatakan...

mmhhh itu sudah menjadi kewajiban menceritakan apapun pada putera puterimu...bagaimanapun keadaannya...:)

syukurlah, kl keadaannya baek selalu...GBU...:)

A. Moses Levitt mengatakan...

jagoan kecil gw lagi kna flu dua2nya...cengeng mulu..
tp kan ada gw buat ngurusin kebahagiaan mreka..hehehe..GBU 2 mbak

ellysuryani mengatakan...

Hadapi, jangan lari. Itulah yang harus dilakukan, perjuangan tak pernah sia-sia.

 
Powered by Blogger