AddThis

Share |

Kamis, 01 Juli 2010

Tabah. (A)


sisa waktu masih berjalan. mengusung suka dan duka di pundak. lewati jembatan dari barisan peluh. julurkan telunjuk biar kusambut.
patah dayung hasrat. patah jenjang kebahagiaan. keluh suaramu sekali. cuma sekali itu. saat masa muda belum rampung. menyesal? tidak. katamu lekas.
celah itu tak lag jadi ingatan. sudah sebesar purnama jalannya ketika air dan angin mengalir bersama senyum dan sinar mata. melesat berdua. tentu itu sudah sepenuhnya dirimu.

terasa waktu gugup. gagap. mengalir pelan takut ditelan. karena sukmamu tlah bersinar seperti purnama. kataku. seperti purnama. ketulusan yang berberkas-berkas. terberi keluar dari rongga sukmamu. mengajarku membenah ketabahanku. yang diujung jembatan ini kau ajarkan.
tabah. kau tabah. aku. tabah.

3 komentar:

SIANG SORE mengatakan...

pada lalu lintas yang bersilweran bagaikan tikus-tikus yg berebutan kepala ikan,ternyata masih ada ketabahan yg membantu aku untuk bertahan dan menunggu seorang perempuan di jalan berpolusi ini(sekenanya saja)
engkau yang mengjrkan aku ttg cara menjalani hidup. bukan dari abjadnya kaum intelektual dan penulis non fiksi, tetapi dari kelakuan yg semapat ditangkap oleh penglihatan ini.

A. Moses Levitt mengatakan...

betul sekali, no...tp gak semua orang bisa melihat itu...bahkan untuk kebanyakan perempuan...mereka terlalu pengecut n melanggengkan budaya laki2...menjijikan.

windflowers mengatakan...

tabah selalu berbuahkan keindahan..apapun itu..have a great day..^_^

 
Powered by Blogger