AddThis

Share |

Senin, 28 Juni 2010

Jangan terus menunduk

kuil itu adalah kumpulan cahaya
kau akan melihatnya begitu matahari membenam
itu tak lama saat di Utara bintang tak muncul dan mendung di atas pelataran langit
kau masih menunduk dengan sekeranjang cinta kau beringsut mendekati bukit dan mengumpulkan embun
halus di kulit wajahmu saat di Selatan bulan pun tak lagi menguning
jangan terus menunduk begitu
biarlah kulihat kumpulan cahaya di wajahmu
lepaskan semua resah dan hasrat agar tak sia-sia aku berjalan ke kuil ini
karena mau kutangkap maknanya dari cahaya mata sayu
saat kubertemu kau dengan menyisakan wangi dari pecahan cahaya


*suatu hari, saya begitu marah pada Murni sebab dia terlalu banyak menunduk ketika berpapasan atau bertemu dengan para pekerja yang levelnya lebih senior dan tinggi. semacam ada ketakutan pada mereka yang berpendidikan, padahal waktu itu saya dan kawan-kawan masih begitu muda dan belum berkuliah pula*

2 komentar:

windflowers mengatakan...

menunduk untuk senantiasa ingat akan yang di bawah...have a great day..^_^

A. Moses Levitt mengatakan...

itulah kebesaran org2 kecil...mereka sll lebih memahami n mencintai kehidupan n manusia2 di dlmx dr pada org2 besar...tq, flower

 
Powered by Blogger