AddThis

Share |

Senin, 17 Mei 2010

"...jangan! janinku..."

Sepuluh minggu baru kusadari
dua kesadaran atas dua kehidupan bersama diriku terlelap, terkejut, sepi.
aku helai nafasku hanya untuknya
sepuluh minggu tak tahu putra atau putri. yang kumengerti ialah hidupku
walau aku dinista gadis pembawa aib

aku. sendiri. kara sebatang sepi dalam hidupku
bila kehidupan pedih ditinggal pengasuhan
sepuluh minggu setelah aku terlahir, bulan menjadi berkat?

lalu, tanpa kuasa cinta bertubuh pada tempat yang salah
hina sehina hinanya kutukan cintaku
dina benarkah buahku? tak apa, dia tak perlu salahkan sesiapa yang
sesiapa kan
lagi
tanpa teman dan pegangan
kuterus menanti.

0 komentar:

 
Powered by Blogger