AddThis

Share |

Senin, 02 Agustus 2010

Menunggu Perpisahan 1

*bulan april itu saya merayakan dengan bahasa sendiri bagaimana wanita Indonesia telah berjuang mencapai tingkatan hidup yang dia butuhkan. sebagian berhasil. sebagian tidak. tapi banyak juga yang salah jalan dan menjadi wanita yang bukan lagi wanita. tapi laki-laki, yang dulunya dia benci budayanya*


dari titik kekosongan aku mencumbuimu. menggapa-gapai dirimu. sedangkan cinta belum mengenal namaku. 
tersesat dalam ruang penuh warna. tapi kutahu mana yang kupunya. ataukah aku penuh dalam semuanya.
tahan untuk beberapa lama. tak sanggup lagi. maka aku melintang pukang.
dari satu warna ke warna yang lain. mencari ukur yang paling berseri. 
kadang siang datang. dan semua hati menjadi patung. rindu yang telah membuat sakit puntung.

tak membawa untung. mungkin kupilih saja kuning.
agar cemburunya aku tetap membumbung.

4 komentar:

A. Moses Levitt mengatakan...

sama wanita2 yg baik...buruh pabrik

Unknown mengatakan...

hmm..mencoba memahami artinya dulul

Unknown mengatakan...

komenku gak muncul

pak tani dan sang sapi mengatakan...

mampir kunjungan malem sob...

 
Powered by Blogger